opaltogel link alternatif

    Release time:2024-10-08 03:30:52    source:master data hk   

opaltogel link alternatif,kenapa higgs domino tidak bisa dibuka,opaltogel link alternatifJakarta, CNN Indonesia--

Sejumlah wargaKorea Utarasecara diam-diam mengungkapkan perasaan muak dipaksa selalu menyanyikan lagi puji-pujian Kim Jong Un.

Mereka hanya bisa menunjukkan sedikit gelagat kebosanannya karena terus menerus dicekoki lagi "Friendly Father" di tempat-tempat umum.

Di antara indikasinya menurut salah satu warga Korut adalah para lansia yang memilih bubar dari tongkrongan mereka di taman-taman sekitar perumahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para lansia berhenti menari dan berangsur pulang ke rumah. Lagu itu diputar dengan satu per satu pengunjung meninggalkan taman," ucap warga salah satu warga kepadaRadio Free Asia.

Menurut warga itu, sebelum lagu Friendly Father masif diputar, taman kota tersebut sangat penuh dengan pengunjung. Namun, kini nyaris setiap hari taman itu terlihat kosong.

Lagu "Friendly Father" merupakan cara Kim Jong Un untuk menebar propagandanya agar warga tetap patuh terhadap kepemimpinannya.

Lirik lagu itu mirip dengan lagu propaganda ayah Kim Jong Un, Kim Il Song, yang berjudul "Friendly Name." Perbedaan kedua lagu itu hanya pada melodinya.

Warga Ryanggang bercerita kepada RFA bahwa lagu "Friendly Father" sampai berbulan-bulan diputar di Korut sejak diperkenalkan pada April.

Semua warga dipaksa menyanyikan lagu itu setiap memulai suatu acara publik. Lagu itu bahkan diputar oleh sebuah mobil keliling berpengeras suara sehingga menambah kejemuan para warga.

Lihat Juga :
Mengapa Pemerintah Lebanon Tak Bantu Hizbullah Melawan Israel?

"Anak-anak dan orang dewasa di setiap pabrik, perusahaan, sekolah, unit kerja, dan unit pengawasan lingkungan di provinsi ini harus menyanyikan lagu ini setiap kali ada kesempatan," kata warga tersebut.

Mengacaukan budaya Konfusianisme Korea

Lagu tersebut menurut beberapa warga semakin kurang diterima karena dianggap mengacaukan budaya Konfusianisme Korea.

Di Asia termasuk Korea, orang yang lebih muda wajib menghormati orang yang lebih tua. Orang-orang muda dijanjikan menerima penghormatan yang sama jika mereka sudah mencapai usia yang sama dengan para tetua.

Meski ada budaya ini, lagu Friendly Father seolah mengacaukan segalanya.

Sebab, orang-orang lanjut usia dipaksa memanggil Kim Jong, yang baru berusia 40-an tahun, dengan istilah "ayah yang ramah".

Menurut seorang penduduk Provinsi Hamgyong Utara, propaganda Kim Jong Un ini lebih parah dibandingkan ayah dan kakeknya dahulu.

Lihat Juga :
KILAS INTERNASIONALMilisi Irak Gempur Israel hingga Warga Korut Muak Lagu Kim Jong Un

Dulu, lagu propaganda Kim Jong Il maupun Kim Il Sung tak sampai wajib dinyanyikan oleh orang tua, apalagi sampai harus diputar di setiap awal sesi pembelajaran.

"Saat itu, lagu-lagu mereka kadang-kadang di putar di mobil keliling. Tapi mereka tidak memaksa orang-orang bernyanyi di setiap awal sesi pembelajaran atau sesi kuliah. Tidak juga memaksa orang lanjut usia menyanyikannya, seperti yang dilakukan [Kim Jong Un] saat ini," ujarnya.

Warga Korut sendiri, katanya, mengolok-olok gagasan bahwa Kim Jong Un "ayah yang ramah". Hal itu karena warga tak percaya akan kemampuan kepemimpinan Kim Jong Un.

"Mereka tidak memiliki harapan pada pemimpin mereka, tetapi mereka dipaksa untuk membiasakan mata, telinga, dan mulut mereka dengan citra dia [Kim Jong Un] sebagai ayah yang ramah melalui lagu tersebut," katanya.

(tim/bac)