alexistogel77

    Release time:2024-10-08 03:40:03    source:prabu slot777   

alexistogel77,man sholla alayya,alexistogel77Jakarta, CNN Indonesia--

Anggota Parlemen Knesset, Ohad Tal, menyebut Israel berani membayar warga Palestinaagar bisa segera pergi dari Jalur Gaza.

Tal mengusulkan tiga opsi untuk warga Palestina di Jalur Gaza. Pertama, Tal menyebut jika warga Palestina melakukan perlawanan maka mereka harus berperang melawan Israel.

Lihat Juga :
Menlu AS Terima Kasih ke Prabowo Atas Dukungan Proposal soal Gaza

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika Anda ingin pergi, silahkan saja dan kami bahkan akan membayar berapapun yang Anda inginkan, cari saja negara lain," ungkap Tal dikutip dari unggahan video Middle East Monitor.

Tal mengungkapkan hal tersebut dalam Konferensi Tingkat Tinggi Israel di Nashville, Amerika Serikat.

Ia juga menyebut bahwa hanya Israel yang berhak menguasai seluruh daratan Palestina.



[Gambas:Instagram]



"Tanah itu milik bangsa Israel, inilah sebabnya hanya bangsa Yahudi yang menguasai wilayah ini, mulai dari sungai sampai laut, Israel akan merdeka," tegas Tal.

Pernyataan Tal lalu menuai kritikan dan argumen dari masyarakat.

Tal lanjut berujar, "Kami menawarkan tiga pilihan. Kalau kamu ingin melawan kami, kami akan melawan balik dan menghancurkanmu. Kedua, jika kamu masih mau tinggal, anda bisa menetap dengan membentuk pemerintahan sendiri. Tetapi, Anda tidak akan punya hak untuk memilih pemerintahan."

Sebab, ia percaya terdapat suatu generasi dari Palestina yang memiliki paham untuk memusnahkan kaum Yahudi sepenuhnya.

Pilihan Redaksi
  • Menlu AS Terima Kasih ke Prabowo Atas Dukungan Proposal soal Gaza
  • Rayakan Hari Shavuot, Ratusan Warga Israel Serbu Kompleks Al Aqsa
  • Hamas Sebut Siap Sepakati Proposal Gencatan Senjata dengan Syarat

Ungkapan Tal terhadap warga Palestina itu terjadi usai proposal gencatan senjata yang diinisiasi AS disepakati oleh Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa (DK PBB), pada Selasa (11/6).

Kesepakatan itu pun masih ditinjau ulang oleh pihak mediator yaitu Qatar dan Mesir.

Kelompok milisi Hamas disebut siap menerima proposal tersebut dengan sejumlah amandemen di beberapa poin. Hal itu mereka lakukan guna memastikan Israel sepenuhnya hengkang dari tanah Palestina.

"Tanggapan kami adalah komitmen kami terhadap komitmen kami sebelumnya, gencatan senjata dan penarikan (sepenuhnya) dari Gaza," ungkap pejabat senior Hamas Osama Hamdan, dikutip Al Mayadeen.

Sampai saat ini, serangan Israel masih terus berlanjut dan telah menewaskan lebih dari 37.000 warga Palestina. Sebagian besar korban merupakan anak-anak dan kaum perempuan.

(isa/rds)