mbah sukro mbah sukro

    Release time:2024-10-08 01:25:21    source:lotogel4d   

mbah sukro mbah sukro,taxi 2d togel,mbah sukro mbah sukro

Jakarta, CNBC Indonesia -Jengkol, salah satu komoditas khas yang banyak diminati di Asia Tenggara, semakin menunjukkan peningkatan dalam produksinya. Selain digemari di Indonesia, jengkol juga memiliki pasar yang besar di Jepang, Malaysia dan China, terutama karena cita rasanya yang unik dan dipercaya memiliki manfaat kesehatan, seperti meningkatkan kesehatan jantung dan pencernaan.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi jengkol Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 2023, produksi jengkol mencapai 157.157 ton, naik dari 155.909 ton pada 2022. Provinsi dengan produksi terbesar pada 2023 meliputi Sumatera Barat, Jawa Barat, dan Lampung, dengan masing-masing menyumbang 21.295 ton, 19.763 ton, dan 18.836 ton.



Pada  2020, ekspor jengkol Indonesia sempat terkendala karena regulasi terkait kandungan pestisida, yang memaksa pemerintah untuk memperketat pengawasan kualitas produk sebelum diekspor. Namun pada 2021, ekspor jengkol Indonesia kembali menghirup udara segar. 

Berdasarkan data Karantina Pertanian Padang, Sumatera Barat, pada tahun 2021, jengkol asal Sumbar berhasil diekspor ke Tokyo, Jepang, dengan volume awal sebesar 100 kilogram, setelah melewati sertifikasi karantina pertanian. Hal ini menjadi pencapaian tersendiri mengingat sebelumnya komoditas ini belum pernah masuk ke pasar ekspor Jepang.

Jengkol sendiri masuk ke dalam kategori HS 07099990 dan HS 07089000 Edible vegetables and certain roots and tubers dalam data ekspor. Ekspor jengkol Indonesia juga meluas ke negara-negara Asia lainnya, termasuk Hong Kong dan terutama Malaysia.



Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor jengkol Indonesia yang dikategorikan dalam nomor HS 07089000 menunjukkan variasi yang signifikan dalam jumlah dan nilai selama periode 2022 hingga 2024. Negara-negara tujuan utama ekspor jengkol Indonesia termasuk Hong Kong, Jepang, Malaysia, Singapura, dan Arab Saudi, dengan permintaan yang terus berfluktuasi di masing-masing negara.

Pasar negara-negara tersebut tertarik pada jengkol karena permintaan dari komunitas diaspora, serta keunikan cita rasa yang berbeda dengan komoditas lokal.

Pada tahun 2022, Indonesia mengekspor 23.419 kg jengkol ke Hong Kong. Jumlah ini meningkat menjadi 25.814,9 kg pada 2023, tetapi mengalami penurunan tajam pada 2024 menjadi 15.835,97 kg sementara,ekspor ke Jepang juga menunjukkan pola serupa. Pada 2022, ekspor mencapai 25.441 kg, meningkat menjadi 27.837,9 kg pada 2023, sebelum turun menjadi 17.859,97 kg pada 2024.


Sebaliknya, Malaysia tetap menjadi pasar terbesar jengkol Indonesia dengan jumlah ekspor yang terus meningkat. Pada 2022, ekspor mencapai 723.934 kg, sedikit turun pada 2023 menjadi 723.709,9 kg, namun melonjak menjadi 947.710,54 kg pada 2024.

Ekspor ke Singapura pada 2022 tercatat 95.940,9 kg, meningkat pada 2023 menjadi 127.091,13 kg, tetapi kembali turun menjadi 99.816,06 kg pada 2024.

Pasar Arab Saudi mengalami fluktuasi, dengan ekspor mencapai 52.953,75 kg pada 2022, turun menjadi 45.035,2 kg pada 2023, dan anjlok lebih jauh menjadi 16.640,97 kg pada 2024.

Alasan utama mengapa jengkol banyak diekspor ke negara-negara Asia, terutama Jepang, Hong Kong, dan China, adalah adanya komunitas perantau asal Indonesia dan negara-negara tetangga seperti Malaysia yang menggemari jengkol. Keunikan aroma dan manfaat kesehatan yang dipercaya dapat meningkatkan pencernaan dan kesehatan jantung membuat jengkol memiliki daya tarik tersendiri di pasar luar negeri.

Baca:
Jengkol Bikin Kolesterol Tinggi, Mitos atau Fakta?

Namun, untuk terus meningkatkan ekspor jengkol, diperlukan peningkatan dari sisi kualitas dan kuantitas. Langkah pertama adalah memperbaiki standar pengelolaan pascapanen dan memastikan bahwa produk yang diekspor memenuhi standar kesehatan dan keamanan pangan internasional. Pemerintah juga perlu mendukung petani dengan akses teknologi dan pelatihan agar kualitas jengkol yang dihasilkan tetap stabil dan konsisten.

Selain itu, ekspansi pasar perlu digarap lebih maksimal, termasuk menjajaki peluang di negara-negara potensial seperti Amerika Serikat dan Kanada, yang sejauh ini belum digarap optimal. Dengan peningkatan standar kualitas dan promosi yang tepat, jengkol memiliki potensi untuk menjadi salah satu komoditas pertanian ekspor andalan Indonesia di masa depan.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]

(emb/emb) Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">