kuya 4d

    Release time:2024-10-08 05:34:50    source:pengeluaran macau 4d 5d   

kuya 4d,hujantoto88,kuya 4dJakarta, CNN Indonesia--

Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengungkapkan tingkat partisipasi pemilih pada pemungutan suara ulang (PSU) DPD Sumatera Barat yang digelar pada 13 Juli 2024.

Tingkat partisipasi pemilih di 19 kabupaten/kota yang ada di sana semuanya menunjukkan persentase di bawah 50 persen. Jika dirata-rata, bahkan tingkat partisipasinya tidak sampai 40 persen.

"Rata-rata partisipasi di Sumbar 35.71 persen," kata Komisioner KPU Idham Holik kepada CNNIndonesia.com, Rabu (17/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Kabupaten Solok 39.08 persen (Data Sementara)
2. Sawahlunto 33,96 persen (sementara)
3. Kota Pariaman, sementara 34 persen
4. Tanah Datar 40,04 persen (sementara )
5. Kota Solok 29.26 persen
6. Kota Bukittinggi 26,8 persen
7. Agam 36 persen (sementara)
8. Padang 31.1 persen (Data Sementara)
9. Kab sijunjung 37.64 persen (sementara)
10. Kabupaten 36 persen ( data sementara)
11. Kota Payakumbuh 37,9 persen (sementara)
12. Solok Selatan 32 persen (sementara)
13. Lima puluh kota 42 persen (sementara)
14. Pessel 36 persen (data sementara)
15. Padang Panjang 32 persen
16. Dharmasraya 39 persen (sementara)
17. Padang Pariaman 40 perse (Sementara)
18. Mentawai 36,82 perse (Sementara)
19. Pasaman Barat 39 persen (sementara)

Idham berkata KPU Sumbar dan kabupaten/kota sudah melakukan sosialisasi dan pendidikan pemilih dengan maksimal.

Dia menduga rendahnya partisipasi pemilih pada PSU DPD Sumber itu karena kelelahan politik.

"Bisa jadi karena adanya yang namanya political fatigueatau kelelahan politik, kejenuhan politik. Artinya mereka sudah memilih di 14 Februari 2024, lalu mereka milih lagi. Mungkin karena kebosanan politik," ujarnya.

Lihat Juga :
Terkendala Cuaca, PSU DPD RI di 18 TPS Mentawai Batal Digelar

Selain itu, faktor lainnya menurut Idham adalah hubungan antar kandidat dan pemilih juga terbilang rendah. Salah satunya, bisa karena kampanye yang tidak intens saat hendak pemungutan suara awal.

"Candidate engagementantara pemilih dengan calon DPD itu dibandingkan pemilu pemilu lainnya terkategori rendah. Dan ini seiring dengan intensitas kampanye yang dilakukan pada masa kampanye dahulu. Itu intensitas kampanye DPD itu kurang," ucap dia.

(yla/wis)