angka keramat 77

    Release time:2024-10-08 06:18:52    source:persib jam berapa main hari ini   

angka keramat 77,juraganprediksi,angka keramat 77Jakarta, CNN Indonesia--

Paetongtarn Shinawatra digadang-gadang akan menjadi calon kuat perdana menteri Thailand, menantang petahana perdana menteri Prayuth Chan-o-cha dalam pemilu Thailand.

Pemilihan umum yang akan digelar pada 14 Mei ini akan menjadi pemilu pertama sejak kudeta militer pada 2014 lalu.

Beberapa hari menjelang pemilu, hasil jajak pendapat menunjukkan Paetongtarn punya kans besar mengalahkan Prayuth. Sejauh ini Paetongtarn ada di urutan pertama, sementara Prayuth ada di urutan ketiga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun di samping janji kampanye itu, kepopuleran Paetongtarn disebut-sebut dipengaruhi oleh nama sang ayah yakni Thaksin Shinawatra, eks PM Thailand periode 2001-2006.

Thaksin Shinawatra adalah politisi Thailand pertama yang memenangkan mayoritas kursi secara keseluruhan dalam pemilu.

Dia juga menjadi PM Thailand pertama yang menyelesaikan masa jabatan penuh, dan terpilih kembali pada pemilu 2005.

[Gambas:Video CNN]

Di tengah masa jabatan keduanya, Thaksin digulingkan oleh kudeta militer tahun 2006. Dia didera dengan tuduhan korupsi dan dianggap mendapat untung besar dari konsesi pemerintah, untuk menguntungkan bisnis pribadi.

Setelah digulingkan, Thaksin kemudian memilih mengasingkan diri selama 17 tahun terakhir di Dubai dan London, untuk menghindari hukuman penjara yang disebutnya bermotivasi politik.

Meski berada di pengasingan, Thaksin masih banyak mendapat dukungan terutama dari kalangan masyarakat kelas bawah dan petani.

Lihat Juga :
Daftar Nama Calon Perdana Menteri Thailand Jelang Pemilu 14 Mei

Kini saat putri bungsu Thaksin itu maju ke pemilu Thailand mewakili Partai Pheu Thai, banyak yang beranggapan bahwa Paetongtarn tetap ada di balik bayang-bayang sang ayah.

Pendapat ini buru-buru ditampik Paetongtarn.

"Saya bukan bayangan ayah saya. Saya adalah putri ayah saya, selalu dan selamanya. Tetapi saya memiliki keputusan sendiri," kata Paetongtarn beberapa waktu lalu.

Lanjut baca di halaman berikutnya...

Profesor dari Universitas Chulalongkorn Bangko, Thitinan Pongsudhirak, mengatakan Paetongtarn punya bakat dan peluang yang diwarisi dari sang ayah.

"Dia punya koneksi dengan para pemilih. Menurut saya dia juga punya bakat yang diwarisi dari ayahnya dalam hal berpidato, menjalin koneksi dengan pemilih, berbicara di depan banyak orang, dan berkampanye," ungkap Pongsudhirak.

Lantas apakah Paetongtarn bisa dengan mulus menjadi PM Thailand, bahkan jika mendapatkan suara terbanyak dalam pemilu?

Dilansir dari Associated Press, di bawah sistem pemilu Thailand, meskipun Partai Pheu Thai memenangkan mayoritas kursi, namun partai tersebut tidak bisa secara otomatis menunjuk perdana menteri.

Lihat Juga :
Survei H-3 Pemilu Turki, Erdogan KO dari Musuh Politiknya

Penunjukkan perdana menteri tergantung pada pemungutan suara bersama dari 500 anggota DPR dan 250 Senat. Para anggota Senat ini telah ditunjuk di bawah kepemimpinan junta militer Prayuth.

Artinya, partai yang memenangkan mayoritas kursi DPR masih membutuhkan setidaknya 376 suara di majelis rendah yang beranggotakan 500 orang, apabila calon perdana menterinya ditentang oleh Senat.

Selain itu bagi sebagian orang, calon perdana menteri dari 'dinasti' Shinawatra adalah 'langkah yang terlalu jauh', meskipun terpilih secara adil. Sebab sebagian besar kelompok konservatif Thailand, sangat menentang Thaksin dan keluarganya.

Lihat Juga :
Erdogan Naikkan Upah PNS 45 Persen, Taktik Jelang Pemilu?

"Jadi fakta bahwa dia (Thaksin) menempatkan putrinya sebagai kandidat (perdana menteri), mungkin bisa membangkitkan 'emosi lama' kelompok konservatif," kata ahli politik dari Universitas Thammasat Bangkok, Prajak Kongkirati.

Namun tak dimungkiri, kepopuleran Paetongtarn dan Partai Pheu Thai juga sangat mungkin mengancam kekuasaan junta militer yang selama hampir sembilan tahun terakhir menguasai Negeri Gajah Putih.

Ada spekulasi luas yang menyebutkan bahwa Paetongtarn kemungkinan akan mengandalkan kesepakatan dengan Prawit Wongsuwan, eks jenderal berusia 77 tahun yang kini masih menjabat sebagai wakil perdana menteri Prayuth.

Para pemimpin Partai Pheu Thai membantah adanya kesepakatan ini. Namun spekulasi yang beredar menyebut Partai Pheu Thai kemungkinan akan menggaet Wongsuwan dalam koalisi pasca pemilu, untuk mengamankan kekuasaan.