pengeluaran cambodia 2023 lengkap hari ini
pengeluaran cambodia 2023 lengkap hari ini,kadal terbang,pengeluaran cambodia 2023 lengkap hari iniSemarang, CNN Indonesia--
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip), Semarang, menyesalkan pernyataan Kementerian kesehatan (Kemenkes) yang memberhentikan Program Studi Anestesi di FK Undip setelah adanya kasus dugaan bunuh diri seorang calon dokter spesialis anestesi akibat perundungan (bullying).
Menurut Guru Besar FK Undip Prof Zaenal Muttaqien, keputusan yang disampaikan Dirjen Pelayanan Kesehatan Azhar Jaya itu terlalu buru-buru. Ia mengatakan belum ada bukti soal perundungan yang dialami peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) itu.
Lihat Juga :Kemenkes Hentikan Program Anestesi Undip Imbas Kasus Dugaan Bunuh Diri |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pernyataan sepihak, kasihan korban dan keluarganya. Bersabar dulu tunggu polisi bekerja," tuturnya.
Diberitakan, ARL ditemukan tewas di dalam kamar kosnya di kawasan Lempongsari Semarang pada Senin (12/8). Berdasarkan penyelidikan sementara, ARL diduga bunuh diri dengan cara menyuntikkan obat anestesi ke tubuhnya.
Kemenkes pun menghentikan Program Studi Anestesi FK Undip. Keputusan ini menyusul kejadian dugaan bunuh diri seorang peserta didik PPDS karena mengalami perundungan di RSUP dr Kariadi Semarang.
Lihat Juga :Dokter Muda FK Undip Curhat 'Enggak Kuat' ke Ibunya Sebelum Bunuh Diri |
Instruksi pemberhentian program studi anestesi FK Undip itu dikeluarkan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Azhar Jaya melalui surat bernomor TK.02.02/D/44137/2024 yang ditujukan kepada Direktur Utama RSUP Dr Kariadi.
"Sehubungan dengan dugaan terjadinya perundungan di Program Studi Anestesi Universitas Diponegoro yang ada di RSUP dr. Kariadi yang menyebabkan terjadinya bunuh diri pada salah satu peserta didik program studi anestesi Universitas Diponegoro," kata Azhar dalam surat tersebut.
"Maka disampaikan kepada saudara untuk menghentikan sementara program studi anestesi di RSUP Dr. Kariadi sampai dengan dilakukannya investigasi dan langkah-langkah yang dapat dipertanggungjawabkan oleh jajaran Direksi Rumah Sakit Dr. Kariadi dan FK Undip," imbuhnya.
(dmr/tsa)
