asianbookie 3

asianbookie 3,erek erek kecelakaan motor 4d,asianbookie 3Jakarta, CNN Indonesia--

Elite Partai NasDem Ahmad Sahroni batal menjadi Ketua Tim Pemenangan bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta 2024.

Sahroni mengatakan alasan batalnya ia menjadi ketua timses RK-Suswono karena ada tugas lain. Posisi yang kini ditinggalkannya itu akan diisi oleh elite yang lain.

"Situasi masih sangat dinamis, dan setelah melakukan diskusi yang lebih mendalam dengan anggota koalisi, maka diputuskan bahwa ada penugasan lain untuk saya, dan posisi ketua timses RK-Suswono akan dipegang rekan yang lain," kata Ahmad Sahroni, dilansir detikcom pada Minggu (8/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Siapa yang akan mengemban posisi itu, nanti dari elite koalisi yang akan umumkan," imbuhnya.

Selain itu, Ahmad Sahroni juga menegaskan bahwa tidak ada masalah antara NasDem dengan KIM Plus yang membuatnya batal menjadi ketua timses.

"Penugasan lain untuk saya ini juga jelas masih di ranah pilkada dan KIM Plus. NasDem tetap solid dengan koalisi sekarang," pungkasya.

[Gambas:Video CNN]



Sebelumnya, Ahmad Sahroni ditunjuk menjadi Ketua Tim Pemenangan RK-Suswono yang dikonfirmasi oleh Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Dasco mengatakan penunjukkan Sahroni saat itu sudah disetujui oleh KIM Plus.

"Gabungan Partai Koalisi KIM Plus menunjuk Ahmad Sahroni menjadi Ketua tim pemenangan RK-Siswono di DKI Jakarta," kata Dasco kepada wartawan di Jakarta pada Minggu (8/9) siang.

Sahroni kini merupakan legislator yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI yang berasal dari Daerah Pemilihan (dapil) DKI Jakarta III (Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu).

Lihat Juga :
RK-Suswono Rancang Program Makan Siang Gratis untuk Ojol di Jakarta

Pasangan Ridwan Kamil-Suswono sebelumnya mendaftarkan diri untuk mengikuti Pilkada Jakarta ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, Rabu (28/8).

Pasangan RK-Suswono maju Pilkada DKI Jakarta dengan dukungan koalisi gemuk dari sejumlah partai politik, yaitu Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, PSI, PKB, NasDem, PPP, dan Perindro.

Keduanya itu juga menerima dukungan parpol nonparlemen, yakni Partai Gelora, Partai Garuda, Partai Bulan Bintang, PRIMA, dan Partai Kebangkitan Nusantara.

(pra/pra)