daun4d

    Release time:2024-10-08 03:47:53    source:erek-erek truk   

daun4d,top up ml murah 1000 rupiah,daun4dJakarta, CNN Indonesia--

Setelah dua dekade penantian, Anwar Ibrahim akhirnya resmi dilantik menjadi perdana menteri Malaysiapada hari ini, Kamis (24/11).

Anwar mengucapkan sumpahnya sebagai perdana menteri di Istana Negara pada pukul 17.00 waktu setempat.

Lihat Juga :
Anwar Ibrahim: Terima Kasih Pak Jokowi Jadi yang Pertama Beri Selamat

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga :
Anwar Ibrahim, Tokoh Reformasi yang Dibui 3 Kali Kini Jadi PM Malaysia

Berdasarkan hasil pemilu, tak ada satu pun partai atau koalisi yang memegang suara mayoritas.

Menurut konstitusi Malaysia, untuk membentuk kabinet, partai atau koalisi harus mengantongi 112 suara dari total 222 kursi parlemen. Pemegang mayoritas inilah yang berhak memberikan nama calon PM ke raja.

Pilihan Redaksi
  • Kronologi Anwar Ibrahim Jadi PM Malaysia usai Lika-liku Drama Pemilu
  • Raja Lantik Anwar Ibrahim Jadi PM Malaysia Sore Ini

Di pemilu pekan lalu, koalisi pimpinan Anwar, Pakatan Harapan (PH), meraih suara terbanyak dan mengamankan 82 kursi parlemen.

Sementara itu, aliansi Muhyiddin Yassin, Perikatan Nasional (PN), mendapatkan 73 kursi.

Namun setelah bertemu dengan sejumlah tokoh politik, mulai dari koalisi Barisan Nasional hingga para sultan dari sembilan negara bagian, Raja Abdullah akhirnya menunjuk Anwar menjadi PM.

Anwar pun resmi menjadi PM Malaysia setelah penantian dua dekade, tepatnya sejak pertengahan medio 1990-an.

Nama Anwar mulai santer digaungkan menjadi perdana menteri sejak ia menjadi wakil PM di era pertama Mahathir Mohamad memimpin Negeri Jiran.

Namun karena berbagai drama politik lantaran agenda reformasinya, Anwar justru malah menjadi musuh bebuyutan Mahathir.

Mahathir pun akhirnya menjebloskan Anwar ke penjara. Sempat bebas, Anwar kembali merasakan dingin lantai hotel prodeo di masa pemerintahan Najib Razak.

[Gambas:Video CNN]

Meski demikian, Anwar tetap berjuang. Dari balik jeruji besi, ia membentuk partai dan mengonsolidasi pembentukan koalisi Pakatan Harapan.

Pada 2018, ia menyatukan kekuatan dengan Mahathir untuk menumbangkan rezim Najib. Saat itu, Mahathir dan Anwar menyepakati perjanjian politik.

Lihat Juga :
4 Alasan Eks PM Mahathir Mohamad Keok di Pemilu Malaysia

Mahathir akan menjadi PM terlebih dulu. Setelah dua tahun, Mahathir bakal menyerahkan jabatannya kepada Anwar.

Namun, Mahathir tak kunjung menyerahkan kursinya kepada Anwar, menimbulkan gonjang-ganjing politik. Mahathir akhirnya mundur pada 2020, membuat Anwar kembali tak berdaya.

Tak patah arang, Anwar kembali mengikuti pemilu tahun ini. Meski sempat terjerumus dalam drama, Anwar akhirnya dilantik menjadi PM Malaysia.

(has)