91 erek erek togel

    Release time:2024-10-09 21:42:58    source:digigit anjing erek erek   

91 erek erek togel,kode alam dompet jatuh,91 erek erek togel

Daftar Isi
  • Benarkah kemunculan oarfish tanda-tanda bencana?
  • Tak ada hubungan
  • Imbas global warming
Jakarta, CNN Indonesia--

Kemunculan ikan langka oarfish yang mengambang dalam keadaan mati di pesisir California, Amerika Serikat (AS) dikaitkan dengan tanda-tanda bencana alam. Pasalnya, dua hari setelah kemunculan ikan tersebut, gempa berkekuatan Magnitudo 4,4 mengguncang Los Angeles.

'Ikan kiamat' tersebut ditemukan oleh para pendayung di lepas pantai California pada 10 Agustus lalu. Ikan ini ditemukan dua hari sebelum Los Angeles diguncang gempa berkekuatan magnitudo 4,4.

Ikan ini kemudian dibawa ke fasilitas badan ilmiah dan regulasi AS, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), agar para ilmuwan mencari tahu penyebab kematiannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penemuan langka ini memberikan kesempatan luar biasa untuk mengetahui lebih banyak tentang spesies ini dan bagaimana ia hidup," kata Ben Frable, ahli iktiologi dan manajer Marine Vertebrata Collection di Scripps, mengutip NDTV, Rabu (28/8).

"Kami beruntung memiliki komunitas peneliti yang besar dan koleksi kelas dunia yang bergerak cepat untuk meneliti dan melestarikan ikan ini," lanjutnya.

Ikan tersebut berjenis kelamin jantan dewasa, dengan ukuran panjang 3,735 meter dan berat 33,7 kilogram. Ikan air dalam yang tidak biasa ini memiliki tubuh keperakan yang tidak bersisik, panjang, seperti pita dengan bintik-bintik gelap.

Puncak sirip punggung merah panjang, berukuran 0,662 meter, menjulur dari bagian atas kepala. Ikan itu dalam kondisi baik, dan tidak jelas mengapa ikan itu mati.

Lihat Juga :
Riwayat Gempa Megathrust Guncang RI, Termasuk Tsunami Aceh

Benarkah kemunculan oarfish tanda-tanda bencana?

Melansir The Guardian, mitos oarfish tersebut bermula pada Shokoku Rijin Dana, sebuah kumpulan cerita misteri yang terbit pada abad ke-18 di Jepang. Salah satunya mengaitkan antara ikan laut perairan dalam dan aktivitas seismik atau gempa.

Mengutip CNN, ikan ini secara tradisional dikenal sebagai "Ryugu no tsukai" atau "Pembawa Pesan dari Istana Dewa Laut". Legenda ini mengatakan bahwa mereka terdampar di pantai sebelum gempa bumi bawah laut.

Teori kemudian berkembang ke arah pseudosains. Beberapa ahli berspekulasi makhluk itu pindah ke perairan yang lebih dangkal ketika mereka merasakan perubahan elektromagnetik yang disebabkan oleh gerakan tektonik yang terkait dengan patahan aktif.

Keyakinan itu kian menguat ketika gempa Fukushima 2011 dan tsunami yang menewaskan lebih dari 20 ribu orang. Setidaknya belasan oarfish terdampar di pantai Jepang pada tahun sebelum bencana, menurut Kyodo News.

Beberapa penampakan oarfish di berbagai lokasi pun, memicu ketakutan akan bencana yang akan datang.

Lihat Juga :
Nihil Bukti Pertanda Bencana, Cek Fakta-fakta Ikan Raksasa Oarfish

Tak ada hubungan

Para peneliti di Institut Penelitian dan Pengembangan Kelautan Tokai University, Jepang, melakukan sebuah studi dengan membandingkan penampakan oarfish dengan kejadian bencana.

"Kami pikir jika kami dapat memahami hubungannya, itu akan berguna untuk pencegahan bencana," kata Yoshiaki Orihara, peneliti di Tokai University.

Mereka menemukan 363 penampakan oarfish dan tujuh spesies ikan laut dalam lainnya yang dikaitkan dengan gempa bumi yang dilaporkan sejak 1928.

Sementara ada 221 gempa bumi berkekuatan 6 atau lebih besar selama periode yang sama atau lebih dari 90 tahun.

Hasilnya, studi yang dipublikasikan di Bulletin of the Seismological Society of America itu menemukan bahwa hanya satu dari gempa-gempa itu, yakni lindu pada Juli 2007, yang terjadi dalam 30 hari setelah penampakan ikan tersebut dan dalam radius 100 km.

"Sangat mengecewakan tidak menemukan korelasi, tetapi kami juga ingin menyelidiki hubungan antara lumba-lumba dan paus yang terdampar secara massal dengan gempa bumi di masa depan,"ucap Orihara.

Imbas global warming

Salah satu yang memicu keyakinan ada kaitan antara bencana dan oarfish adalah kemunculan ikan ini sebelum insiden Fukushima seperti yang dilaporkan Kyodo News.

Osamu Inamura, direktur Akuarium Uozu, memiliki teori yang lebih ilmiah tentang penampakan Teluk Toyama. Menurutnya, oarfish mengikuti pergerakan pasokan makanannya, sejenis udang mikro.

"Ketika pasokan udang mereka naik ke arah plankton pada siang hari, oarfish terkadang mengikuti dan tertangkap jaring nelayan," kata Inamura.

Sementara, Penjaga Akuarium Uozu Kazusa Saiba, dikutip dari CNN, mengatakan pergerakan oarfish ada kemungkinan dipicu "perubahan halus pada kerak bumi" menjelang gempa bumi.

Hal ini, kata dia, "dapat menyebabkan arus bergerak dan mendorong makhluk di dasar laut ke permukaan."

Terlepas dati itu, Saiba mengatakan "tidak ada bukti ilmiah sama sekali untuk teori bahwa oarfish muncul di sekitar gempa besar. Tapi kami tidak bisa 100 persen menyangkal kemungkinan itu."

"Bisa jadi pemanasan global berdampak pada munculnya oarfish atau alasan yang tidak kita sadari," tandasnya.

(tim/dmi)