prediksi sydney jumat

    Release time:2024-10-08 05:31:59    source:arti mimpi buang air besar dan melihat kotoran sendiri togel   

prediksi sydney jumat,tobabet,prediksi sydney jumatJakarta, CNN Indonesia--

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita menyampaikan optimisme bahwa perekonomian Kota Semarang akan tetap stabil, menyusul BPS yang menyatakan, Semarang mengalami deflasi selama dua bulan terakhir, yakni sebesar 0,21 persen pada Mei dan 0,26 persen pada Juni 2024.

Kepala BPS Semarang, Fachruddin Tri Ubajani mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mencatatkan angka inflasi year-on-year (YoY) Semarang sebesar 2,22 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,29, menunjukkan keberhasilan mengendalikan angka inflasi. Pada Juni, tingkat inflasi Semarang sebesar -0,26 persen.

"Ini patut diapresiasi karena di tengah HBKN (Hari Besar Keagamaan Nasional) Idul Adha dan musim liburan semester yang normalnya kota-kota besar mengalami tekanan inflasi, Semarang justru dapat mengendalikan inflasi, bahkan berada di atas ekspektasi," kata Fachruddin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga saat ini, Fachruddin menilai perekonomian Semarang masih stabil, di mana deflasi terjadi sejak April 2024 dengan harga pangan seperti bawang merah, bawang putih, dan ayam ras yang melandai dan cenderung turun.

Kelompok makanan dan minuman, tembakau, serta restoran tercatat memiliki andil terhadap inflasi di Semarang. Sementara, rekreasi, olahraga, budaya, dan kelompok kesehatan terpantau stabil.

Merespons peringatan Badan Pusat Statistik (BPS) agar tak terjadi inflasi tinggi pada Juli 2024, Mbak Ita mengingatkan, pasca Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), para orang tua murid akan harus mengeluarkan dana untuk perlengkapan sekolah seperti seragam.

Untuk itu, dirinya mendorong agar Dinas Pendidikan melalui program Gerbang Harapan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan, antara lain lewat penyediaan seragam gratis.

"Mudah-mudahan bulan Juli (angka inflasi) masih ada di kisaran 2,22 persen, karena masih ada PR pengadaan seragam anak-anak sekolah," kata Mbak Ita.

(rir/rir)