erek dokter

    Release time:2024-10-07 21:55:08    source:kebakaran rumah togel   

erek dokter,3prizetoto login,erek dokterBandung, CNN Indonesia--

Ada 10 orang yang telah dijatuhi sanksi oleh dekanat  Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) terkait perundungan atau bullyingdi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) bedah saraf di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Dalam siaran pers yang diterima dari Kantor Komunikasi Publik Unpad, hukuman yang diberikan kepada 10 terduga pelaku itu bertingkat tiga kategori dari sanksi berat, sedang, hingga ringan.

Lihat Juga :
FK Unpad Respons Soal Bullying Bedah Syaraf RSHS: Dan Terjadi Lagi

Berikut macam-macam sanksi yang dijatuhi kepada 10 orang tersebut, baik yang merupakan senior residen di RSHS maupun dosen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketiga, masa studi yang diperpanjang terhadap terduga pelaku bullyingdengan kategori ringan hingga sedang yang diterapkan kepada tujuh orang.

Selain itu Dekan FK Unpad juga memberikan surat peringatan dan teguran pada Kepala Departemen dan Ketua Program Studi.

Dekan FK Unpad melalui Kepala Kantor Komunikasi Publik Universitas Padjadjaran Dandi Supriadi mengatakan baik dari tingkat rektorat, dekanat fakultas, hingga pimpinan rumah sakit pendidikan tersebut telah berupaya keras untuk memimalisasi perundungan di lingkungan akademis. Termasuk pula, sambungnya, dengan segera melakukan mitigasi hingga penindakan terhadap dugaan aksi perundungan di lingkungan akademis tersebut.

"Artinya Upaya telah dilakukan oleh pimpinan Rumah Sakit, Fakultas Kedokteran Unpad bahkan sampai Universitas, tapi kejadian kekerasan bullying masih saja terjadi," kata Dandi mewakili Dekan FK Unpad, Sabtu (17/8).

Lihat Juga :
ANALISISBudaya Kelam Perundungan Senior dan Kematian Dokter Muda PPDS Undip

Meskipun demikian, Dandi mengatakan Dekan FK Unpad akan terus berupaya untuk melakukan antisipasi terjadinya bullying di seluruh jurusan spesialis dokter.

"Kami tidak akan lelah dan akan terus untuk memberantas bullyingdi lingkungan FK Unpad dan RS Hasan Sadikin," katanya.

Dengan adanya kejadian ini, pihak Dekan kedokteran Unpad mengaku miris dan prihatin atas tindakanbullyingyang terjadi.

"Fakultas Kedokteran Unpad dan RS Hasan Sadikin sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi untuk mencetak SDM yang berkualitas di bidang kesehatan dalam Upaya meningkatkan derajat Kesehatan Masyarakat di Indonesia sangat miris dan prihatin dengan fenomena bullying(perundungan) yang terjadi di lingkungan Pendidikan spesialisasi di Indonesia khususnya di Departemen Bedah Saraf," ucapnya.

Dekan FK Unpad, melalui Dandi, menyebut pihaknya terus berupaya untuk mengantisipasi tindakan bullying. Meski begitu mereka mengaku masih lengah dalam pengawasannya.

"Upaya pemberantasan telah dan terus dilakukan sejak lama tapi belum membuahkan hasil yang menggembirakan, terjadi dan terjadi lagi," katanya.

Sebelumnya aksi perundungan di lingkungan pendidikan dokter spesialis Unpad tersebut terungkap dari dokumen kajian kajian etik dan hukum perundungan oleh dosen/ konsulen kepada peserta didik yang didapat wartawan pada Jumat (16/8).

Perkara itu terungkap ketika ada seorang peserta didik bedah saraf Unpad pada Juni 2024 lalu.

Lihat Juga :
FK Unpad Respons Soal Bullying Bedah Syaraf RSHS: Dan Terjadi Lagi

Permohonan pengunduran diri peserta didik itu kemudian diklarifikasi dekanat sehingga terungkaplah dugaan perundungan di lingkungan akademis itu. Dalam dokumen yang diterima CNNIndonesia.comdiketahui bahwa Komite Etik, Disiplin, dan Antiperundungan pun telah melakukan serangkaian tindakan termasuk identifikasi masalah.

Pada kajian tersebut salah satunya diketahui para peserta didik diminta menyewa kamar di salah satu hotel dekat RSHS selama enam bulan. Selain itu, mereka mengeluarkan uang setidaknya hingga Rp65 juta per orang untuk bulan-bulan tersebut buat keperluan sewa kamar hotel tersebut dan kebutuhan hingga permintaan senior.

Kebutuhan senior yang didanai itu di antaranya untuk hiburan (entertainment), makan-minum, penyewaan mobil, hingga kebutuhanwingman.

Selain itu dalam dokumen itu terungkap pula ada dugaan kekerasan fisik hingga pelecehan verbal dari senior terhadap para peserta didik.

Saat dikonfirmasi, Dirut RSHS, Rachim Dinata Marsidi, mengatakan hal tersebut memang terjadi, dan sudah ada tindakan yang dilakukan terhadap pelaku perundungan. Dia mengatakan peristiwa itu terjadi di lingkungan pendidikan dokter spesialis bedah saraf.

"Itu beberapa bulan yang lalu. Kejadiannya (di) spesialis bedah saraf," kata Rachim, saat dihubungi, Jumat lalu.

Pihaknya pun sudah menyerahkan para terduga pelaku perundungan tersebut ke pihak kampus, yakni FK Unpad.

"Kita sekarang memberi teguran kepada yang bersangkutan. Dikembalikan fakultas kedokteran. Jadi kita kembalikan ke sana," katanya.

Lihat Juga :
Ada Bullying di PPDS Bedah Saraf, RSHS Kembalikan Pelaku ke FK Unpad
(csr/kid)