bolagila gacor

    Release time:2024-10-08 02:10:58    source:obat kaligata tradisional   

bolagila gacor,i88cash link alternatif,bolagila gacorJakarta, CNN Indonesia--

Juru Bicara Kementerian Keuangan (Kemenkeu)Yustinus Prastowo merespons soal utangpemerintah sebesar Rp8.444,87 triliun per akhir Juni 2024.

Utang itu bengkak Rp91,85 triliun dari bulan sebelumnya yang mencapai Rp8.353,02 triliun.

Berdasarkan buku APBN KiTa edisi Juli 2024 yang dikutip Selasa (30/7), rasio utang hingga paruh pertama tahun ini tercatat sebesar 39,13 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menilai dengan pendekatan tersebut penarikan utang dimungkinkan dilakukan lebih awal, demi memitigasi risiko di masa depan.

"Maka pada bulan Juni 2024 pemerintah menarik utang lebih besar dari sebelumnya, sehingga rasio utang terhadap PDB menjadi 39,13 persen. Ini lebih tinggi dibanding rasio utang bulan Mei 2024 sebesar 38,71 persen," tulis Prastowo melalui akun X miliknya, @prastow, Kamis (1/8).

Ia pun mengutip laporan semester I 2024. Dalam laporan itu. pemerintah memproyeksikan rasio utang kita di akhir 2024 sebesar 38,80 persen.

Menurut Prastowo, itu adalah angka yang moderat dan terjaga dengan tren konsisten menurun.

[Gambas:Twitter]

"Sebagai informasi, rasio utang kita sebesar 30,23 persen (2019), 39,39 persen (2020), 40,74 persen (2021), 39,70 persen (2022), dan 39,20 persen (2023)," katanya.

Prastowo menambahkan bahwa pemerintah bersama DPR memastikan perencanaan utang sebagai bagian kebijakan APBN dilakukan dengan baik, berhati-hati, dan memperhatikan dinamika global dan domestik.

"Tata kelola utang yang prudent dan mendukung pemulihan ekonomi yang berkelanjutan juga menjadi prinsip yang dipegang teguh," pungkasnya.

Kemenkeu mencatat utang pemerintah tembus Rp8.444,87 triliun per akhir Juni 2024.

Berdasarkan porsinya, sebesar 87,85 persen atau Rp7.418,76 triliun utang berasal dari Surat Berharga Negara (SBN) dan sebesar 12,15 persen atau Rp1.026,11 triliun berasal dari pinjaman.

Secara rinci, utang SBN terdiri dari SBN domestik sebesar Rp5.967,7 triliun yang terbagi atas Surat Utang Negara (SUN) sebesar Rp4.732,71 triliun dan SBN Syariah sebesar Rp1.234,99 triliun.

Lalu, utang dari SBN Valas atau mata uang asing sebesar Rp1.451,07 triliun yang terbagi atas SUN sebesar Rp1.091,63 triliun dan SBN Syariah sebesar Rp359,44 triliun.

Selanjutnya, utang dari pinjaman terdiri dari pinjaman dalam negeri sebesar Rp38,10 triliun dan pinjaman luar negeri sebesar Rp988,01 triliun.

[Gambas:Video CNN]



(mrh/sfr)