suara kuntilanak ketawa

    Release time:2024-10-07 21:58:19    source:atalanta vs hellas verona   

suara kuntilanak ketawa,tinggi sandrina,suara kuntilanak ketawa

Jakarta, CNBC Indonesia-Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengatakan efektivitas belanja pemerintah dan pemerintah daerah masih perlu terus dibenahi. Dia menyebut masih menemukan anggaran pengentasan gizi buruk ekstrem atau stunting dipakai untuk keperluan lainnya.

Anas mengatakan pejabat pemerintah harus mengubah paradigma dalam penggunaan anggaran. Dia mengatakan penggunaan anggaran bukan hanya soal berapa dana yang akan dihabiskan, melainkan juga dampaknya ke masyarakat.

"Kita masih sering membagi-bagi anggaran, begitu Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) melihat anggarannya, tiap dinas ditambahkan anggarannya masing-masing 5% semua, ini ga benar, ga boleh lagi," kata Anas dalam acara Sistem Akuntabilitas Kinerja Inspeksi Pemerintah (SAKIP) Award 2024, Jakarta, Rabu, (2/10/2024).

Baca:
Menteri PANRB Ungkap Nasib Pemindahan PNS ke IKN Ada di Tangan Prabowo

Anas mengucapkan persoalan lainnya juga muncul dalam penggunaan anggaran tersebut. Dia mengatakan berdasarkan catatan kementeriannya, anggaran perjalanan dinas masih terlalu tinggi, sementara belanja langsung masih kecil.

Dia mengatakan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) juga masih menemukan mata anggaran yang disebut untuk pengentasan stunting justru dipakai untuk keperluan lainnya. Dia mengatakan anggaran untuk stunting itu malah dipakai untuk membuat pagar Puskesmas dan perjalanan dinas.

"Judulnya stunting tapi masih ditemukan buat pagar Puskesmas, ini ga boleh lagi. Judulnya stunting tapi separuhnya buat perjalanan dinas studi banding penanganan stunting, ini tidak boleh lagi," kata dia.


(rsa/mij) Saksikan video di bawah ini:

Video: PNS Dipecat Jika Terlibat Judi Online-Israel Serang Lebanon

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Video: Bahas ASN Pindah ke IKN, Jokowi Panggil Menteri-menteri