istana bet77

    Release time:2024-10-08 05:46:30    source:mimpi melihat tabrakan   

istana bet77,bintang4dp login,istana bet77Jakarta, CNN Indonesia--

Junta militer Myanmar membela keputusannya yang mengeksekusi mati empat aktivis pro-demokrasi, termasuk eks pengacara pemimpin de facto AungSan Suu Kyi yang dikudeta.

Menurut juru bicara junta militer Myanmar, Zaw Min Tun, keempat aktivis itu pantas mendapatkan banyak hukuman mati.

Lihat Juga :
Media Asing Soroti Heboh Fenomena Citayam Fashion Week Jakarta

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Media itu juga mengungkapkan eksekusi dilakukan sesuai prosedur penjara, tetapi tak memberikan detail kapan dan bagaimana eksekusi itu berlangsung.

[Gambas:Video CNN]

Zaw menjelaskan hukuman mati dijatuhkan setelah keempat aktivis itu "diberikan hak membela diri sesuai dengan prosedur pengadilan."

Mantan anggota parlemen dari NLD, Phyo Zeya Thaw, merupakan satu dari empat orang yang dieksekusi. Phyo ditangkap pada November dan dijatuhi hukuman mati pada Januari karena melanggar undang-undang anti terorisme.

Phyo dituduh merencanakan beberapa serangan ke rezim junta, termasuk penembakan di kereta di Yangon pada Agustus lalu. Imbas penembakan itu, sebanyak lima polisi tewas.

Pilihan Redaksi
  • Erdogan Anggap Politikus Barat Kurang Ajar ke Putin
  • Kenapa Korsel Kolaborasi dengan RI Bikin Jet Tempur Canggih KF-21?
  • Langka, Merah Putih Berkibar di Tiananmen Beijing Sambut Jokowi

Phyo sendiri merupakan mantan penyanyi hip-hop yang ditunjuk sebagai anggota parlemen dari NLD pada 2015.

Selain Phyo, aktivis demokrasi terkenal Kyaw Min Yu, yang dikenal sebagai Jimmy, juga turut dieksekusi. Kyaw ditangkap pada Oktober lalu. Dua orang lain yang dieksekusi adalah Hla Myo Aung dan Aung Thura Zaw, dikutip dari Reuters.

"Mereka merugikan banyak orang yang tidak bersalah. Ada banyak kerugian besar yang tidak bisa diganti," ucap Zaw lagi.

Eksekusi mati itu pun memicu kecaman dari berbagai negara mulai dari Amerika Serikat, Prancis, Jepang, hingga ASEAN.

Ketua ASEAN tahun ini, Kamboja, mengatakan eksekusi mati itu merupakan tindakan tercela.

Kamboja menegaskan ASEAN, yang juga beranggotakan Myanmar, sangat menyesali dan berduka atas eksekusi tersebut.

(isa/rds)