skor indonesia vs iran hari ini,kacar kucur adat jawa,skor indonesia vs iran hari ini
MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun – Perlahan tapi pasti, jumlah warga miskin di Kabupaten Madiun terus berkurang. Ini terlihat dari semakin banyaknya keluarga penerima manfaat (KPM) yang berhenti menjadi peserta atau graduasi dari bantuan program keluarga harapan (PKH) di Bumi Kampung Pesilat.
Sebanyak 219 KPM ‘lepas’ dari program tersebut per September tahun ini. Melonjak dibandingkan tahun lalu yang baru diangka 151 KPM. ‘’Mungkin nanti masih ada tambahan mengingat 2024 belum sampai akhir tahun,’’ ungkap Kabid Perlindungan Jaminan Sosial Dinsos Kabupaten Madiun Dedi Anggoro, Minggu (8/9).
KPM yang berhenti dari program PKH kebanyakan berasal dari graduasi alami. Yakni berakhirnya masa kepesertaan KPM lantaran sudah tidak memenuhi kriteria. Diantaranya peserta KPM meninggal dunia, sudah lulus sekolah, dan lainnya. Seluruhnya berjumlah 204 KPM. ‘’Sedangkan sisanya, 15 KPM graduasi mandiri,’’ bebernya.
Sebanyak 15 KPM itu dianggap sudah mampu atau sejahtera. Bisa mengajukan dengan kesadaran diri ataupun rekomendasi pendamping PKH. Dinsos pun berharap KPM yang graduasi selalu meningkat setiap tahun.
Dengan begitu, jumlah masyarakat prasejahtera atau miskin dianggap turun. ‘’Kami akan dorong agar jumlahnya selalu meningkat,’’ imbuhnya.
Untuk mendorong KPM mandiri dan tidak lagi bergantung bantuan PKH, Dinsos memiliki program Usaha Ekonomi Produktif (UEP). KPM potensial graduasi diberikan bantuan modal usaha sebesar Rp 3 juta.
Tahun ini diberikan kepada 90 penerima manfaat melalui Kantor Pos sebagai pihak ketiga. ‘’Selain itu ada bantuan program PENA (Pahlawan Ekonomi Nusantara, Red) dari Kemensos,’’ tuturnya. (odi/aan)
Data KPM PKH Graduasi
Tahun 2024 (September Awal)
Tahun 2023