kode alam 37

    Release time:2024-10-08 05:54:31    source:gates of olympus png   

kode alam 37,juraganslot 69,kode alam 37Jakarta, CNN Indonesia--

Senator Ohio, JD Vance, menjadi sorotan usai menjadi calon wakil presiden untuk mendampingi Donald Trumpdi Pemilu Amerika Serikatpada November.

Vance dan Trump sempat mengalami hubungan naik-turun. Senator itu bahkan pernah menegaskan dirinya anti-Trump.

Partai Republik resmi mengusung Trump bertarung di pemilihan presiden beberapa bulan ke depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga :
Cerita Fotografer Peraih Pulitzer Jepret Momen Krusial Trump Ditembak

Vance lahir dengan nama asli James Donald Bowman pada Agustus 1984 di Middletown, Ohio.

Saat menginjak usia 6 tahun, ayah kandung dia menyerahkan Vence ke ayah tiri. Nama dia lalu berubah menjadi James David Vance.

Masa kecil Vance penuh gejolak. Sang ibu kecanduan obat-obatan terlarang dan alkohol, sementara ayahnya pergi meninggalkan mereka.

Vance lantas tinggal bersama kakek dan nenek dia di Kentucky hingga remaja.

Setelah lulus sekolah menengah atas, Vance mendaftar ke Korps Marinir AS. Dia juga menempuh pendidikan di Universitas Negeri Ohio dan lulus pada 2009.

Empat tahun setelah itu, dia mengambil prodi hukum di Universitas Yale dan lulus pada 2013.

Yale juga menjadi tempat pertemuan Vance dengan istrinya, Usha Chilukuri. Mereka menikah pada 2014 dan dikaruniai tiga anak, demikian dikutip CBS News.

Rilis buku

Nama Vance mulai dikenal publik AS usai merilis buku berjudul "Hillbilly Elegy" pada 2016.

Buku itu menggambarkan kemiskinan, dan kehidupan di Rust Belt. Buku ini bahkan menjadi perhatian pers dan jadi terlaris di New York Times.

Perilisan buku Vance adalah tahun saat AS menggelar pemilihan umum Trump vs Hillary Clinton. Saat itu, usungan Partai Republik ini menang.

Lihat Juga :
Kenapa Penembak Trump Thomas Crooks Sempat Diduga Profesional?

Buku Vance menjadi semacam panduan untuk memahami orang-orang yang memilih Trump dan menarik perhatian warga Rust Belt.

Trump bahkan memuji buku itu dalam unggahan di Social Truth.

"Buku JD, 'Hillbilly Elegy,' menjadi buku terlaris dan film terpopuler, karena buku itu memperjuangkan para pekerja keras laki-laki dan perempuan di negara bagian kita," ujar dia.

Panas dingin Vance dan Trump
Vance sempat mengalami hubungan yang pasang surut dengan Trump.

Pada 2016 lalu, Vance mengatakan tak akan mendukung Trump dalam pemilu saat itu.

Lihat Juga :
Heboh Penembakan Trump, Apa Perbedaan Secret Service dan FBI?

"Saya adalah orang anti-Trump, saya tak menyukainya," kata dia pada Oktober 2016.

Vance saat itu menganggap Trump adalah kandidat yang mengerikan. Dia bahkan sempat bergunjing dengan rekannya, apakah Trump seorang bajingan seperti Nixon atau lebih buruk lagi, semacam Hitler Amerika.

Enam tahun setelah pernyataan itu, Trump justru berperan penting dalam karir politik Vance.

Melalui Trump, dia berhasil masuk kongres dan mewakili Ohio. Vance lalu menjadi pendukung pengusaha real estate itu dan kerap sejalan dengan dia.

(isa/bac)