tafsir mimpi 81

    Release time:2024-10-09 22:16:20    source:genoa vs fiorentina   

tafsir mimpi 81,rtp luck365,tafsir mimpi 81Jakarta, CNN Indonesia--

Chief Technology Officer Open AI, Mira Murati, memutuskan mundur dari jabatannya pada Rabu (25/9). Murati merupakan sosok penting di balik pengembangan kecerdasan buatan (AI) generatif OpenAI, ChatGPT dan Dall-E.

Pengunduran dirinya itu dibagikan dalam sebuah postingan di X (sebelumnya Twitter). Dalam postingannya, Murati mengaku bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk berpisah.

"Enam setengah tahun saya bersama tim OpenAI merupakan sebuah keistimewaan yang luar biasa," cuit Murati, mengutip CNN, Kamis (26/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Murati menyusul sejumlah eksekutif yang baru-baru ini meninggalkan OpenAI. Perombakan kepemimpinan ini terjadi ketika perusahaan ini mencoba untuk menempa jalur pertumbuhan yang kontroversial, termasuk mempermudah penggalangan dana dari investor dan menghasilkan pendapatan.

OpenAI, yang semula didirikan sebagai laboratorium penelitian nirlaba dan membangun divisi nirlaba, telah mempertimbangkan restrukturisasi yang dapat menghasilkan lebih banyak keuntungan bagi para investor.

Menurut laporan Bloombergdan sejumlah media, OpenAI saat ini tengah dalam pembicaraan mengenai putaran penggalangan dana baru senilai US$150 miliar.

Murati keluar dari OpenAI setelah kepala ilmuwan dan salah satu pendiri perusahaan, Ilya Sutskever, meninggalkan perusahaan pada bulan Mei untuk mendirikan perusahaan baru yang didedikasikan untuk AI yang lebih aman. Salah satu pendiri OpenAI, John Schulman, juga keluar pada bulan Agustus untuk bergabung dengan perusahaan saingannya, Anthropic.

Lihat Juga :
Elon Musk Kembali Gugat OpenAI, Tuduh Sam Altman Berkhianat

Selain itu, presiden dan salah satu pendiri OpenAI, Greg Brockman, juga sedang dalam masa cuti panjang.

Murati bergabung dengan tim kepemimpinan OpenAI pada tahun 2018 setelah bekerja di perusahaan augmented reality Ultraleap dan Tesla. Dengan dirilisnya ChatGPT ke publik pada tahun 2022, Murati membantu membawa OpenAI melejit serta memicu perlombaan AI di dunia teknologi.

November lalu, ia sempat diangkat menjadi CEO sementara OpenAI selama pergolakan kepemimpinan di perusahaan tersebut. Saat itu, pendiri OpenAI Sam Altman digulingkan, meski hanya selang beberapa hari dikembalikan ke posisi tersebut.

Selama polemik tersebut, Murati bergabung dengan lebih dari 500 karyawan OpenAI yang mengancam akan berhenti jika Altman tidak dikembalikan ke perusahaan.

Murati mengatakan bahwa ia meninggalkan OpenAI untuk "menciptakan waktu dan ruang untuk melakukan eksplorasi saya sendiri", tetapi ia akan membantu transisi kepemimpinan.

OpenAI tidak segera menanggapi pertanyaan tentang rencana keluarnya Murati dari perusahaan atau kapan CTO baru akan diumumkan.

Namun begitu, CEO OpenAI, Sam Altman, menanggapi postingan Murati di X dengan menyatakan bahwa perusahaan bakal kehilangan sosok Murati.

"Sulit untuk melebih-lebihkan betapa berartinya Mira bagi OpenAI, misi kami, dan kami semua secara pribadi. Saya sangat berterima kasih kepada Mira atas apa yang telah ia bantu bangun dan capai, namun yang paling penting adalah rasa terima kasih saya secara pribadi kepada Mira atas dukungan dan cintanya selama masa-masa sulit," kata Altman.

"Saya sangat menantikan apa yang akan dia lakukan selanjutnya," lanjut dia, seraya menambahkan bahwa perusahaan akan segera menyampaikan lebih lanjut mengenai rencana transisi kepemimpinan.

(tim/dmi)