luwak4d

luwak4d,pot ucl 2023,luwak4dJakarta, CNN Indonesia--

Pasien dan bayi-bayi yang dirawat di Rumah Sakit Aqsa di Gaza, Palestina, bisa berakhir di kuburan massal usai krisis listrik di wilayah tersebut akibat agresi Israel.

Juru bicara RS Syuhada Al Aqsa, Khalil Al Dakran, mengatakan bayi yang ada di inkubator dan pasien dialisis yang menggunakan mesin bergantung pada bahan bakar. Mereka menghadapi risiko kematian yang tinggi di tengah krisis itu.

Lihat Juga : 6 Bayi Prematur di RS Al Shifa Gaza Meninggal akibat Tak Ada Listrik

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Video CNN]

Departemen perawatan intensif medis pada bayi atau neonatal di Al Aqsa juga dalam kondisi kritis.

Salah satu perawat di RS tersebut, bernama Warda Al Awawda, mengatakan ada banyak bayi baru lahir di unit perawatan intensif (ICU).

Bayi-bayi itu bukan saja yang lahir secara prematur, tetapi mereka yang terluka akibat perang. Bayi yang terluka itu harus melalui jalan sulit untuk mencapai rumah sakit. Kondisi ini juga mempengaruhi kesehatan bayi.

Perawat mengaku kesulitan merawat bayi-bayi itu karena kekurangan pasokan penting, termasuk alat sanitasi.

Israel melancarkan agresi ke Gaza sejak 7 Oktober lalu. Mereka juga mendeklarasikan perang dengan Hamas.

Selama agresi, Israel memutus aliran listrik, komunikasi, dan sangat membatasi bantuan kemanusiaan masuk.

Mereka juga menggempur fasilitas medis seperti rumah sakit, tempat ibadah, hingga sekolah. Jumlah korban tewas melampaui 11.100 orang dari sisi Palestina hingga Minggu (12/11).

Dari total tersebut, lebih dari 8.000 di antaranya adalah anak-anak dan perempuan. Sementara, lebih dari 28 ribu orang mengalami luka-luka.

Lihat Juga : Staf Medis RS Al Shifa di Gaza Kesulitan Kubur 100 Jenazah