silahkan login untuk mulai bermain

    Release time:2024-10-08 04:04:54    source:erek erek18   

silahkan login untuk mulai bermain,erek24,silahkan login untuk mulai bermainKutai Timur, CNN Indonesia--

PT Pertamina EP(PEP) Sangatta Field membantu pengembangan kelompok petani madukelulut di wilayah konservasi Taman Nasional Kutai di Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Manager Sangatta Field Cahyo Nugroho menyebut bantuan itu dilakukan melalui Program Pengembangan Tani Hutan Kelulut Sangatta (Prolekta) yang berlangsung sejak 2021. Kelulut merupakan sejenis lebah madu yang berbentuk kecil dan tanpa sengat.

Cahyo menjelaskan pemberian bantuan dilakukan karena hasil panen madu kelompok tani yang ada di wilayah taman nasional, khususnya di sekitar operasi Sangatta Field, masih belum optimal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan pada awalnya Prolekta hanya fokus pada pengembangan infrastruktur dan pelatihan keamanan pangan. Pengembangan kelompok tani itu kemudian berlanjut dengan pelatihan budi daya kelulut dan pengelolaan wisata serta inovasi Alat Hisap Sederhana.

Pada 2023, Prolekta kembali dilanjutkan dengan pembangunan Galeri Produk Khas Kutai Timur, pengadaan mesin produksi, dan pembangunan broadwalk.

Sementara untuk tahun ini, Cahyo menuturkan pihaknya membantu pemberdayaan kelompok tani lokal lewat pemantapan usaha mandiri, pengembangan teknologi modern serta pengembangan subunit usaha.

"Pengembangan itu berhasil menghasilkan lima usaha baru, yaitu UMKM Produsen Madu Kelulut, Eduwisata Budidaya Lebah Kelulut, Gerai Kreativitas Produk Khas Kutai Timur & Cafetaria Zero Waste, Depot Energi, dan Bank Sampah Sederhana Trigona," jelasnya.

Lihat Juga :
3.000 Pager Meledak di Lebanon Diduga Buatan Gold Apollo, Bos Bersuara

Ke depannya, ia yakin Program Prolekta akan mampu dilakukan secara mandiri oleh kelompok tani lokal. Pasalnya, pengembangan yang dilakukan saat ini dinilai berhasil membuat petani lokal mampu mengoptimalkan potensi lebah yang ada.

Di sisi lain, Cahyo menambahkan pelbagai kegiatan yang dilakukan kelompok tani tersebut juga terbukti membawa pengaruh positif terhadap lingkungan, misalnya berupa pengurangan emisi sebesar 0,15172 ton CO2 setiap tahunnya.

Selain itu melalui program Bank Sampah Trigona juga turut membantu pengolahan 100 kilogram (kg) sampah plastik untuk digunakan kembali sebagai media tanam.

"Program ini juga menghasilkan lima jenis ukuran kemasan madu kelulut mulai dari 50 ml, 100 ml, 250 ml, 500 ml dan 1 liter. Ada juga beberapa produk turunan di antaranya susu kurma madu, teh madu kelulut, bee pollen, dan stik madu kelulut," tuturnya.

Selama berjalan sekitar empat tahun, Cahyo menyebut program Prolekta juga mampu menarik sekitar 1.400 wisatawan setiap tahunnya. Tidak cuma itu, Prolekta juga telah mencatatkan dua hak paten sederhana berupa hak paten alat panen madu dan paten alat pengurang kadar air madu.

Ketua Kelompok Tani Hutan Trigona Reborn Triyono menjelaskan bantuan pemberdayaan dari PEP Sangatta Field mengedepankan pariwisata yang edukatif dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.

"Kami senang menerima pengunjung yang memiliki rasa keinginan untuk belajar terkait koloni lebah. Namun agar menjaga koloni lebah tidak stres, kami menjadwalkan pengunjung yang hadir," jelasnya.

Triyono berharap Program Prolekta yang sudah berjalan saat ini dapat terus berkembang dan semakin memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

Terlebih pada 2021 lalu, kata dia, program ini mampu membuat Kabupaten Kutai Timur mendapatkan penghargaan Smart Branding City dari Kementerian Komunikasi dan Infomatika.

[Gambas:Video CNN]

(tfq/pta)