rokok 2d togel

    Release time:2024-10-07 23:50:55    source:link alternatif nowgoal   

rokok 2d togel,erek2 kucing kawin,rokok 2d togelJakarta, CNN Indonesia--

Israel dikabarkan semakin terpecah usai Kepala Staf Pasukan Pertahanan (IDF) Herzi Halevi mengkritik strategi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu soal siapa yang akan memerintah Jalur Gaza Palestinausai agresi brutalnya berakhir.

Hal tersebut disampaikan Halevi dalam sebuah rapat bersama Kabinet Perang Israel. Dalam rapat itu, Halevi dengan lantang menyebut Netanyahu "kekurangan strategi pasca-konflik".

Lihat Juga :
Daftar 9 Negara yang Tolak Palestina Jadi Anggota PBB

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Halevi menekan Israel untuk segera membentuk pemerintahan selain Hamas Jalur Gaza. Ia menyalahkan Netanyahu yang "tidak jelas" strateginya mengakibatkan kekosongan kekuasaan di sejumlah wilayah Jalur Gaza.

Lihat Juga :
6 Negara Sekutu AS Dukung Resolusi Status Anggota Palestina di PBB

Seperti Netanyahu, Halevi juga merupakan salah satu pejabat Israel yang disebut masuk daftar perintah penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC).

Sementara itu, menurut Channel 12, PM Netanyahu juga dilaporkan berselisih paham dengan direktur badan keamanan Israel Shin Bet Ronen Bar.

Netanyahu disebut merasa tidak puas mengenai hasil pertemuan perencanaan strategi yang dilakukan Bar dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.

Cekcok pemerintahan Netanyahu ini terjadi di tengah gempuran Israel yang masih membabi-buta ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu. Terlebih, militer Israel malah melancarkan serangan darat baru ke kota Rafah, Gaza sejak pekan lalu. 

Lihat Juga :
Zelensky Pecat Kepala Pengawal Pribadi Usai Terbongkar Plot Pembunuhan

Gempuran brutal tersebut  mengusir warga Rafah yang masih bertahan di beberapa area. Agresi brutal yang tak kunjung usai tersebut juga telah menelan lebih dari 35.000 korban jiwa sejak 7 Oktober lalu.

Konflik internal yang kerap terjadi di lembaga pertahanan Israel menjadi salah satu hambatan dalam menentukan strategi selanjutnya bagi Tel Aviv.

Kecaman komunitas internasional juga sudah makin terlihat dari kesepakatan yang disetujui oleh 143 negara anggota Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) soal keanggotaan penuh Palestina di PBB pada Jumat pekan lalu.

(val/rds)